In Your Dream,, you can Imagine anything.. :)

Apapun yang ada dalam benakmu, Tuangkanlah melalui tulisan.. Menulislah selagi ide-ide itu mengalir..

Thursday 17 July 2014

Surat untuk Negeri



9 Juli 2014 merupakan pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Pesta dimana rakyat Indonesia memilih calon pemimpin negeri. Pemimpin yang kehadirannya dinanti demi tercapainya suatu perubahan bagi Indonesia. Pemimpin yang eksistensinya bak seoarang raja bijaksana, jujur, adil, bertanggungjawab, amanah, yang tak rakus akan tahta dan kekuasaan. Semua rakyat menyambut baik pesta demokrasi kali ini, termasuk saya.

Sejujurnya, saya tak mengerti apa itu POLITIK. Yang saya tahu politik itu selalu licik, keji, dan gila akan kekuasaan tanpa mempedulikan nasib rakyat. Karena itu, saya lebih bersikap tak peduli dengan politik yang ada. Saya juga tak pernah tertarik pada dunia perpolitikkan, bahkan untuk sekedar membicarakan tentang politik pun rasanya enggan. Akan tetapi, semua itu berubah pada pesta demokrasi tahun ini. entah kenapa, saya merasa begitu antusias mengikuti pesta demokrasi ini. Mungkin karena saya telah menemukan sosok pemimpin yang begitu dirindukan oleh seluruh negeri ini. Sosok yang sederhana, jujur, cerdas, mampu memecahkan masalah dengan ide-ide baru yang dimilikinya, dan begitu mencintai rakyatnya. Sosok itu terlihat dari rekam jejaknya selama memimpin suatu provinsi. 

Seorang pemimpin tak perlu umbar janji, jika pada akhirnya tak pernah ditepati. Rakyat sama sekali tak butuh janji, cukup buktikan dengan kerja nyata. Bagi saya, apapun agamanya saya tak peduli, yang terpenting dia mampu menyatukan bangsa Indonesia terlepas dari ras, suku, budaya, maupun agamanya. Wahai para calon pemimpin negeri, sesungguhnya kami bosan dengan janji-janji palsu. Kami bosan terus menerus dibodohi sistem pemerintahan. Kami lelah dengan tingkah laku pemerintah yang jauh dari kriteria seorang pemimpin. Kami gerah mendengar pemimpin korupsi, nepotisme atau mendahukan silsilah keluarga mereka, menonton video porna dan tidur saat rapat paripurna, dan berbagai macam tingkah laku keji lainnya. Kenapa para aparatur pemerintahan selalu mendahulukan kepentingan dirinya sendiri dibandingkan kepentingan rakyat yang telah menghidupi mereka???

Rakyat bekerja keras dengan mengikuti seluruh peraturan pemerintah, sementara aparat pemerintahan hanya ongkang-ongkang kaki dibelakang kursi kebesarannya. Rakyat membayar pajak, tapi pemerintah juga yang kenyang memakan uang pajak. Pemerintah menaikkan harga BBM, rakyat selalu patah dan menerima, tapi pemerintah juga yang kenyang menikmati hasilnya. Apakah tak ada solusi lain untuk menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat dari mulai lapisan terendah hingga lapisan tertinggi? Lalu, dimana peran seorang pemimpin? Mana dedikasi seorang pemimpin untuk rakyat? Selama ini rakyat selalu menerima dengan diperlakukan seperti budak yang bodoh. Tapi kali ini rakyat tak ingin dibodohi dengan sistem pemerintahan maupun aparatur pemerintah itu sendiri.

Untuk pesta demokrasi kali ini, rakyat hanya mengharapkan seorang pemimpin yang benar-benar mengayomi dan mampu menyejahterakan masyarakat diseluruh penjuru negeri dan dari semua kalangan. Dengan tidak membeda-bedakan ras, suku, agama, profesi, dan lain-lain. Semoga dengan pesta demokrasi kali ini, Indonesia mampu menjadi negara maju, subur, makmur, aman, tentram, dan sejahtera, tanpa adanya sistem pembodohan. Wahai calon pemimpin negeri, siapapun anda, kami selaku masyarakat Indonesia butuh bukti, bukan sekedar obral janji.

Salam hangat


Pecinta Negeri