9 Juli 2014 merupakan
pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Pesta dimana rakyat Indonesia
memilih calon pemimpin negeri. Pemimpin yang kehadirannya dinanti demi
tercapainya suatu perubahan bagi Indonesia. Pemimpin yang eksistensinya bak
seoarang raja bijaksana, jujur, adil, bertanggungjawab, amanah, yang tak rakus
akan tahta dan kekuasaan. Semua rakyat menyambut baik pesta demokrasi kali ini,
termasuk saya.
Sejujurnya, saya tak
mengerti apa itu POLITIK. Yang saya tahu politik itu selalu licik, keji, dan
gila akan kekuasaan tanpa mempedulikan nasib rakyat. Karena itu, saya lebih
bersikap tak peduli dengan politik yang ada. Saya juga tak pernah tertarik pada
dunia perpolitikkan, bahkan untuk sekedar membicarakan tentang politik pun
rasanya enggan. Akan tetapi, semua itu berubah pada pesta demokrasi tahun ini.
entah kenapa, saya merasa begitu antusias mengikuti pesta demokrasi ini. Mungkin
karena saya telah menemukan sosok pemimpin yang begitu dirindukan oleh seluruh
negeri ini. Sosok yang sederhana, jujur, cerdas, mampu memecahkan masalah dengan
ide-ide baru yang dimilikinya, dan begitu mencintai rakyatnya. Sosok itu
terlihat dari rekam jejaknya selama memimpin suatu provinsi.
Seorang pemimpin tak
perlu umbar janji, jika pada akhirnya tak pernah ditepati. Rakyat sama sekali
tak butuh janji, cukup buktikan dengan kerja nyata. Bagi saya, apapun agamanya
saya tak peduli, yang terpenting dia mampu menyatukan bangsa Indonesia terlepas
dari ras, suku, budaya, maupun agamanya. Wahai para calon pemimpin negeri,
sesungguhnya kami bosan dengan janji-janji palsu. Kami bosan terus menerus
dibodohi sistem pemerintahan. Kami lelah dengan tingkah laku pemerintah yang
jauh dari kriteria seorang pemimpin. Kami gerah mendengar pemimpin korupsi,
nepotisme atau mendahukan silsilah keluarga mereka, menonton video porna dan
tidur saat rapat paripurna, dan berbagai macam tingkah laku keji lainnya. Kenapa
para aparatur pemerintahan selalu mendahulukan kepentingan dirinya sendiri
dibandingkan kepentingan rakyat yang telah menghidupi mereka???
Rakyat bekerja keras
dengan mengikuti seluruh peraturan pemerintah, sementara aparat pemerintahan
hanya ongkang-ongkang kaki dibelakang kursi kebesarannya. Rakyat membayar
pajak, tapi pemerintah juga yang kenyang memakan uang pajak. Pemerintah menaikkan
harga BBM, rakyat selalu patah dan menerima, tapi pemerintah juga yang kenyang
menikmati hasilnya. Apakah tak ada solusi lain untuk menyejahterakan seluruh
lapisan masyarakat dari mulai lapisan terendah hingga lapisan tertinggi? Lalu,
dimana peran seorang pemimpin? Mana dedikasi seorang pemimpin untuk rakyat? Selama
ini rakyat selalu menerima dengan diperlakukan seperti budak yang bodoh. Tapi kali
ini rakyat tak ingin dibodohi dengan sistem pemerintahan maupun aparatur
pemerintah itu sendiri.
Untuk pesta demokrasi kali
ini, rakyat hanya mengharapkan seorang pemimpin yang benar-benar mengayomi dan
mampu menyejahterakan masyarakat diseluruh penjuru negeri dan dari semua
kalangan. Dengan tidak membeda-bedakan ras, suku, agama, profesi, dan
lain-lain. Semoga dengan pesta demokrasi kali ini, Indonesia mampu menjadi
negara maju, subur, makmur, aman, tentram, dan sejahtera, tanpa adanya sistem
pembodohan. Wahai calon pemimpin negeri, siapapun anda, kami selaku masyarakat Indonesia
butuh bukti, bukan sekedar obral janji.
Salam hangat
Pecinta Negeri
Pecinta Negeri